Cafe of Life, Islamic Treasury, Everything about Islam, Economic of Islam, Islam Prayers, Islam as the Life Solution, Science in Religion, spiritual, Life Experience, Islam in Indonesia, Warung kehidupan, kumpulan doa, amalan dzikir, amalan wirid, pengalaman hidup.
Cukup menarik juga lansiran artikel di Kompasiana beberapa waktu lalu yang "membongkar kebohongan" berita (artikel) mengenai bukti Bulan Terbelah sebagaimana Firman Allah dalam Al Quran surat Al-Qamar ayat 1.
Pada thread tersebut, bisa dilihat
disini, menyatakan bahwa bukti-bukti gambar mengenai bulan terbelah adalah sebuah Hoax atau kebohongan publik atas suatu berita. Namun benarkah ?
Memang untuk membukti bahwa berita itu adalah sebuah kebohongan atau hoax cukup sulit. Karena saat ini berbagai cara dan trik bisa dilakukan atas suatu bukti sehingga bukti itu seolah-olah adalah sebuah kebenaran. Namun sebelumnya kita musti paham dulu apa arti dari kata HOAX.
Menurut Wikipedia inggris Hoax adalah:
A hoax is a deliberate attempt to deceive or trick people into believing or accepting something which the hoaxer (the person or group creating the hoax) knows is false.
(www.en.wikipedia.org/wiki/hoax)
Sedangkan menurut wikipedia indonesia, Hoax adalah:
Adalah usaha untuk menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut adalah palsu.
(www.in.wikipedia.org/wiki/pemberitaan palsu)
Wikipedia indonesia bahkan menjelaskan sbb:
Salah satu contoh pemberitaan palsu yang paling umum adalah mengklaim sesuatu barang atau kejadian dengan suatu sebutan yang berbeda dengan barang/kejadian sejatinya. Suatu pemberitaan palsu berbeda dengan misalnya pertunjukan sulap; dalam pemberitaan palsu, pendengar/penonton tidak sadar sedang dibohongi, sedangkan pada suatu pertunjukan sulap, penonton justru mengharapkan supaya ditipu.
(www.in.wikipedia.org/wiki/pemberitaan palsu)
Nah. Kali ini kita akan mengupas satu per satu mengenai pernyataan Hoax ini sehubungan dengan peristiwa bulan terbelah tersebut.
Pada artikel tersebut (lih. tautan diatas), penulis artikel dengan jelas menyatakan bahwa yang dimaksud hoax adalah ketidak-tepatan penggunaan data sebagai penguat artikel awal mengenai bulan terbelah. Benarkah??
Memang jika dikaji dan diteliti lebih mendalam data-data gambar memang sama sekali tidak ditujukan pada berita mengenai bulan terbelah. NASA memang menyatakan tidak ada berita sama sekali mengenai bukti bulan terbelah pada foto-foto yang mereka miliki, sebagaimana ditulis pada artikel diatas.
Namun yang menggelitik adalah adanya komentar salah satu pembaca jika mukjizat para nabi dan rasul adalah bisa dikategorikan sebagai sebuah HOAX...
Nah inilah yang menarik untuk dibahas. BangZero secara pribadi mengakui, karena belum dapat membuktikan sebaliknya, bahwa artikel tersebut bisa dipertanggung jawabkan. Namun jika suatu mukjizat rasul/nabi adalah juga sebuah HOAX, inilah statement yang berbahaya. Karena mempertaruhkan iman.
Sebenarnya diskusi-diskusi bebas diluar sana sangat banyak orang-orang tidak beragama dan tidak beriman yang mempertanyakan rasionalitas dari ayat ini (AQ.54:1). Karena mana mungkin bulan bisa dibelah?!!!
Namun jika berbicara rasionalitas, hal ini juga tentu bisa dipertanyakan pada kemungkinan laut yang terbelah oleh Nabi Musa yang diakui juga oleh umat yahudi dan nasrani. yang secara logika dan rasional adalah tidak mungkin. mereka hanya bisa menemukan jasad firaun. sebagai penguat mukjizat ini. sedangkan jasad bisa saja tenggelam karena berbagai sebab (???)
Kembali ke persoalan Bulan yang Terbelah. sebenarnya hal ini sudah dijawab oleh Allah sendiri pada ayat-ayat selanjutnya. yang jika dituliskan sbb:
54.1. Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan .
54.2. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mu'jizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus".
54.3. Dan mereka mendutakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya
54.4. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat cegahan (dari kekafiran).
Jadi memang bagi orang-orang kafir dan tidak beriman, mukjizat itu sama sekali tidak menambah keimanan mereka akan tetapi malah semakin membuat mereka buta akan kebenaran. Sebagai umat muslim tidak seharusnya kita terpancing dengan olok-olok mereka atas agama Allah. Karena para RAsul dan Nabi - NYA pun senantiasa mendapat olok-olok dan ancaman dari orang-orang kafir yang durhaka kepada Allah.
Dan sebagai Muslim, juga janganlah olok-olok mereka menjadikan kita jauh dari keimanan kita. KArena, baik dibuktikan ataupun tidak dengan ilmu yang dimiliki manusia, maka mukjizat Allah tetaplah merupakan kuasa Allah.